Kapolri : Bom Thamrin Hingga Bandung, Komunikasi Menggunakan Telegram
Posted by ABL NEWS on Sabtu, 15 Juli 2017
ABLBET, Jakarta - Kementrian Komunikasi dan Informatika memblokir Telegram karena banyak digunakan oleh teroris sebagai sarana untuk berkomunikasi. Kapolri Jendral Tito Karnavian menyatakan bahwa telegram digunakan sebagai sarana berkomunikasi pelaku bom bunuh diri seperti Kampung Melayu hingga Bandung.
"Kasus-kasus yang terjadi selama ini, mulai dari bom Thamrin sampe bom Kampung Melayu, terakhir di Falatehan, di Bandung, ternyata komunikasi yang mereka gunakan semuanya menggunakan Telegram. Maka dari itu polisi meminta kepada Menkominfo bagaimana atasi ini. Sekarang salah satunya adalah ditutup," Ujar Tito, Minggu (16/7/2017).
Penutupan Telegram menurut Tito karena menjadi sarana favorit teroris dengan keunggulannya yang sulit untuk dilacak oleh penegak hukum. Ditambah lagi dengan banyaknya halaman berisi konten negatif untuk mengajarkan orang-orang menjadi teroris.
Menkominfo Rudiantara mengancam akan menutup semua media sosial yang tidak menyaring konten negatif yang dapat mengancam keutuhan negara. Ini sudah dibuktikan dengan menutup layanan media sosial Telegram.
CB Blogger |
|
Posting Komentar