Serangan kembali terjadi di Paris. Kali ini, sebuah truk besar bermuatan senjata menabrakkan diri ke kerumunan orang-orang yang tengah merayakan Bastille Day di Kota French Riveria, Nice, Paris, Kamis malam waktu setempat.
Akibat insiden ini, sedikitnya 75 orang tewas dan banyak yang mengalami luka-luka. Peristiwa ini disebut sebagai aksi terorisme.
Insiden bermula kala truk datang sambil menabrakkan ke kerumunan orang. Tak hanya itu, dia juga menembaki para pengunjung perayaan Bastille Day tersebut.
Dikutip dari The Guardian, Jumat (15/7) saksi mata mengatakan pengemudi mengendarai truk menuju kerumunan orang dan melakukan aksi 'zigzag' di kerumunan tersebut. Dengan demikian, dia bisa membunuh banyak orang yang ada di sana. Pengemudi pun berhasil ditembak mati oleh polisi.
Aksi yang disebut sebagai aksi terorisme ini, dilakukan dari jarak 2 kilometer. Sementara itu, otoritas keamanan Nice menyebutkan dalam truk berisi senjata seperti senapan dan granat.
"Truk berisi muatan senjata, seperti senapan dan granat," ujar salah satu otoritas keamanan Nice.
Setelah insiden ini, polisi Nice menyuruh warga untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.
Presiden Prancis Francois Hollande, dalam perjalannya menuju Paris dari Avignon untuk menjadi ketua dalam pertemuan keamanan darurat dan pertahanan pada Jumat pukul 9 pagi waktu setempat. Sementara Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve, dalam perjalanannya menuju Nice.
Beberapa kepala negara, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk keras serangan tersebut. Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump juga menunda kegiatannya lantaran insiden ini.
Posting Komentar